Langsung ke konten utama

[THIS IS MY CHOSEN ONE] Prolog



Pendidikan Luar Biasa, yang sekarang orang-orang di UPI mengenalnya dengan Pendidikan Khusus. Even tbh, aku lebih senang dengan nama Pendidikan Luar Biasa. Selain lebih mudah orang untuk mendeteksinya, namanya juga bisa memotivasi orang-orang di dalamnya menjadi orang yang luar biasa. Cause you are extra-ordinary people.
Saat aku menjatuhkan hati pada Pendidikan Khusus (PKh), bukanlah hal yang mudah mengatasi gejolak batin, bukanlah hal yang mudah mengalahkan semacam rasa yang mendekati gengsi, dan bukanlah hal yang mudah meyakinkan mereka-mereka yang katanya mencintaiku tapi tidak mencintai pilihanku. Saat datang ke sekolah dan ditanya oleh ‘mereka’ aku lolos SNMPTN di jurusan apa dan dimana mereka semua berubah air mukanya.
“oh kirain teh jadi Teknik Kimia”
“kenapa ga ambil FMIPA aja”
“padahal kalau masuk UN*AD jurusan A atau B kamu masuk kayanya” (padahal belum tentu)
And many mor-e-e-e-e-e. Belum lagi pembicaraan mereka yang katanya teman orang tuaku tapi seolah sengaja menjatuhkan harapan mereka padaku, hingga mereka seolah menyayangkan pilihanku padahal sedari awal mereka yang selalu mendukungku.
“Ca, kata si ibu A mah ica teh lebar masuk jurusan itu. Padahal kan dari IPA terus pinter lagi bisa masuk jurusan yang IPA lagi”-Mama (lebar=disayangkan)
“Ca masuk jurusan PLB teh capek cenah, padahal mah jadi guru yang normal-normal aja lah” (I want to be an extraordinary teacher, jadi harus pilih yang extraordinary juga)
“Jangan jadi guru gajinya kecil, mau jadi PNS diangkatnya lama. Kerasa sama saya”-salah satu guru
“Annisa mau biologi kan? Yaudah biologi aja”
“Hah PLB? Yakin mau masuk PLB? Harus sabar loh”
“Pantesan atuh ya lolos, saingannya sedikit soalnya jarang yang minat”
“Padahal nilainya tinggi, tapi pilih PLB cari aman ya?”
Kira-kira begitulah pembicaraan-pembicaraan yang ku dengar saat berkunjung ke sekolah, walau tak sedikit pula yang senang dan tertarik dengan PLB. Rasanya panas, rasanya kesal, harga diri seakan dijatuhkan dan usahaku selama ini rasanya tak dihargai. Hingga kutuliskan kekesalanku di sosial media, tapi kurasa itu hal bodoh yang ku lakukan karena aku sedang marah dan dikuasai oleh setan. Astaghfirullah.
Biar ku jelaskan, jurusanku tercinta ini telah membuatku jatuh hati sampai-sampai aku tak mendengarkan nasihat guruku untuk pindah saja ke pilihan lain. Dahulu memang aku ingin mereka bangga padaku, mereka bangga aku bisa lolos di jurusan bergensi A atau B di kampus A atau B. Tapi sekarang aku tidak peduli. Setelah rasanya Allaah memberikan segala yang aku inginkan lantas mengapa aku harus marah ? dimana rasa bersyukurku?
Fabiayyi ‘ala-i rabbikuma tukadzibaan, diulang berulang kali dalam surah Ar-Rahmaan tapi terkadang seolah-olah hatiku tidak terketuk saat setan yang terkutuk sedang memengaruhiku.
Setelah Allaah berikan kemudahan aku untuk masuk PTN, lalu aku diberi cobaan perkataan-perkataan yang seharusnya tak aku dengarkan, rasanya aku memang manusia yang bermental lemah sekali.
Aku bangga dengan pilihanku, dan aku harus bertanggung jawab dengan ini. Aku tidak ingin hanya bekerja untuk diriku. Setelah Allaah berikan kesempatan, maka aku harus bekerja dan peduli juga kepada makhluk Allah yang lain. Aku tidak ingin dipadang mulia, sementara semakin hari imanku semakin bobrok.
“Ya Allaah yang Maha membolak balikan hati, teguhkan hatiku atas Agama-Mu”
-Bandung, diguyur hujan-


Dan.. setelah ini, nantikan cerita-cerita lain tentang my chosen one ini!


Komentar

  1. Semangat, keep moving forward aja

    BalasHapus
  2. Coin Casino: No Deposit Bonus & Free Spins | 100% up to $500
    A no deposit bonus can 바카라 be triggered when a player deposits funds to their casino 인카지노 account. The casino also gives users a 온카지노 'no deposit' free spins. When it comes to

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[selingan] Karakteristik Guru Efektif dalam Perspektif Psikologi Pendidikan

Karakteristik Guru Efektif dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Guru dan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Guru adalah jembatan dalam pendidikan agar pendidikan dapat tersampaikan dengan baik. Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru sebagai pengajar dipandang sebagai expert , sebagai ahli dalam bidang ilmu yang diajarkannya. Guru adalah sentral atau pusat yang menjadi panutan bagi para siswanya, sehingga guru harus memberikan teladan yang baik dan pendidikan yang tepat karena segala tingkah lakunya sering kali dicontoh oleh siswa. Guru dipandang sebagai contoh nyata manifestasi nilai yang ada dalam masyarakat. Menjadi seorang guru bukan hanya bertindak sebagai pengajar, namu...

[Interest] The Vitruvian Man by Leonardo Da Vinci

Berbicara soal karya seni, sejujurnya aku bukanlah orang yang terlalu paham mengenai karya seni, atau hal-hal di dalamnya. Tetapi, saat sebuah karya seni memengaruhi dunia ke depannya, aku rasa hal yang menarik untuk di bahas. Kali ini, akan dibahas mengenai karya dari maestro terkenal Leonardo Da Vinci, seorang seniman sekaligus ilmuwan dimana teori-teorinya memengaruhi dunia. Salah satu lukisannya yang terkenal hingga kini adalah lukisan wanita cantik Monalisa. Tapi, kali ini yang akan kutulis adalah mengenai mahakaryanya yang lain, yakni lukisan The Vitruvian Man. Nama Vitruvian berasal dari nama seorang arsitek dan insinyur militer Romawi, Markus Vitruvius Pollio yang menurut informasi hidup sekitar 100 tahun sebelum masehi. Berbagai buku yang ditulisnya adalah buku-buku mengenai arsitektur. Rupanya, seorang Vitruvius ini menjadi inspirasi Da Vinci dalam menciptakan karyanya. Apa hubungan Vitruvian Man dan Vitruvius ? Yang mendasari seorang Leonardo Da Vinci, menggun...

[Journey to the West] Memaknai Kata Sendiri

 ".. Aku harus belajar menerima bahwa perasaan bahagia terkadang bisa datang satu paket dengan perasaan kecewa. Bagai dua sisi mata uang, ketika mereka datang menyapa, dan aku menyambut dengan baik maka aku harus menerima kedua sisi tersebut, tidak bisa hanya salah satunya. Aku harus belajar menerima bahwa terkadang yang terlihat dengan mata hanyalah sebuah proyeksi dan bukan yang sebenarnya terjadi. Aku harus belajar menerima bahwa ketidakpastian dan ketidaknyamanan adalah keniscayaan yang akan selalu hadir selama kita masih bertugas di dunia. " Satu hal yang aku senangi saat aku menulis adalah di masa depan aku bisa kembali membukanya. Membuka kembali berbagai memori yang membuat kepala kembali bising dengan cerita-cerita yang kembali diputar. Jika kamu pernah membaca tulisanku, benar, kutipan di atas adalah kataku, pada dua tahun yang lalu.  Tidak terasa, ternyata yang aku perhatikan, perasaan akan selalu datang berulang, ya. Entahlah mungkin sebuah keniscyaan bahwa segala...