Karakteristik
Guru Efektif dalam Perspektif Psikologi Pendidikan
Guru
dan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Guru adalah jembatan dalam
pendidikan agar pendidikan dapat tersampaikan dengan baik. Menurut undang-undang
nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru
sebagai pengajar dipandang sebagai expert,
sebagai ahli dalam bidang ilmu yang diajarkannya. Guru adalah sentral atau
pusat yang menjadi panutan bagi para siswanya, sehingga guru harus memberikan
teladan yang baik dan pendidikan yang tepat karena segala tingkah lakunya
sering kali dicontoh oleh siswa. Guru dipandang sebagai contoh nyata
manifestasi nilai yang ada dalam masyarakat.
Menjadi
seorang guru bukan hanya bertindak sebagai pengajar, namun juga harus bisa
menjadi seorang pendidik, pelatih dan pembimbing. Guru merupakan suatu
pekerjaan yang profesional, dan untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dengan
baik selain harus memenuhi syarat-syarat kedewasaan, sehat jasmani dan rohani,
guru juga harus memiliki ilmu kecakapan,dan keterampilan keguruan. “Kita mudah terjebak
dalam pemikiran bahwa jika anda mengusai pelajaran, maka otomatis anda akan
bisa mengajar dengan efektif. Tetapi sebenarnya guru yang efektif membutuhkan
beragam keahlian” (John W. Santrock,2007, hlm. 15) artinya, meskipun seseorang
mendalami suatu bidang tertentu dan memutuskan untuk menjadi guru, akan tetapi
dia tidak paham ilmu dalam hal mengajar, mendidik, melatih, dan membimbing maka
dia bukanlah guru yang profesional. Oleh karena itu, muncullah istilah guru
efektif sebagai tolak ukur guru yang profesional. Guru yang efektif adalah guru
yang memiliki banyak keahlian baik menguasai pelajaran maupun kehalian lain di
luar akademik, ia juga memahami ilmu dalam hal mengajar, mendidik, melatih, dan
membimbing sehingga tercipta iklim belajar yang nyaman dan kondusif bagi
murid-muridnya. Seorang guru harus multitalent
(memiliki banyak keahlian) karena
ia akan menjadi panutan dan seseorang yang paling diandalkan oleh murid-muridnya
saat proses pembelajaran. Guru efektif juga harus bisa memberikan motivasi
kepada murid-murdidnya untuk belajar dengan baik. Guru yang efektif tidak hanya
memerhatikan dirinya sebagai ‘pentransfer’ ilmu saja, namun mereka juga sangat
memerhatikan murid-muridnya dengan berusaha mencari cara untuk membantu murid
dalam bersosialisasi, dan saling memahami antar sesama murid. Sehingga, guru
efektif juga harus multikultural artinya
mereka mampu mengaplikasikan strategi belajar kepada para murid yang berasal
dari suku, etnis agama, dan ras yang berbeda. Guru yang efektif haruslah
bersikap demokratis, setiap tingkah lakunya baik sikap maupun perkataannya
tidak diskriminatif, tidak menilai secara subjektif, pandai berbaur dan
berkolaborasi dengan murid yang berasal dari kalangan manapun dengan latar
belakang kultural yang berbeda.
Covey
(1997) menyatakan bahwa ada tujuh ciri manusia kebiasaan manusia efektif yaitu
(1) berpikir proaktif, (2) memiliki tujan yang jelas, (3) pandai membuat dan
menentukan skala prioritas (4) berpikir tentang menang (think win-win), (5) senang bekerjasama, (6) memperhatikan orang
lain, (7) selalu belajar tepat waktu. Dari ketujuh Guru efektif menggambarkan seorang guru yang
profesional yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu belajar
seorang siswa. Dari ketujuh ciri tersebut, kita dapat tarik kesepadanan sebagai
ciri-ciri guru efektif. Selain itu, guru efektif juga harus memiliki cara
mengajar yang efektif. Menurut John. W Santrock (2007) hal yang dibutuhkan
untuk mengajar efektif adalah pengetahuan dan keahlian profesional, juga
komitmen dan motivasi. Untuk mewujudkan cara belajar yang efektif, guru efektif
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Pengetahuan dan keahlian profesional,
artinya seorang guru efektif memiliki pengetahuan yang mumpuni baik itu dalam
hal materi pelajaran maupun pengetahuan tentang strategi pengajaran yang baik. Guru
efektif juga memiliki keahlian sesuai profesinya sebagai guru sehingga mereka
dapat bekerja dengan baik dan berkuliatas. Mereka memiliki strategi belajar
yang menarik bagi murid-muridnya, memiliki tujuan mendidik yang jelas, serta
memiliki kemapuan dalam hal manajemen kelas.
b. Penguasaan materi pelajaran,
artinya seorang guru efektif menguasai materi pelajaran yang akan diajarkannya.
Penguasaan materi pelajaran bukan hanya mengenai konsep umum saja, namun harus
dari konsep dasarnya juga. Dalam menguasai materi pelajaran guru efektif
memiliki pondasi yang kuat mengenai materi pelajaran yang akan diajarkannya.
Guru efektif dapat menguasai materi secara utuh artinya tidak hanya mengetahui
luarnya saja atau dalamnya saja akan tetapi memahami konsep pelajaran secara
keseluruhan, sehingga ia dapat merancang strategi agar materi yang akan
disampaikan dapat dipahami murid dengan baik dan murid tidak hanya mengahafal
materi pelajaran namun juga paham konsep-konsep dasarnya.
c. Penguasaan strategi pengajaran, artinya
guru efektif mampu menyusun strategi tentang cara ia akan mengajar. Segala hal
tentang mendidik dan mengajar dipikirkan secara matang, mulai dari perencanaan
pengajaran sesuai dengan karakter murid yang berbeda-beda, kompetensi atau
tujuan yang ingin dicapai, sampai cara mengevaluasi murid tentang materi pelajaran
yang telah disampaikan.
d. Penetapan tujuan dan keahlian
perencanaan intruksional, artinya guru efektif selalu
menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, dan cara yang
efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Guru efektif menerapkan strategi-strategi
agar murid dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dan meraih hasil
belajar yang maksimal.
e. Keahlian manajemen kelas.
Guru efektif mampu mengatur kelas sedemikian rupa agar tercipta suasana belajar
yang kondusif, dan nyaman bagi siswa. Guru efektif memiliki banyak strategi
agar murid-murid yang belajar tidak bosan sehingga mereka aktif saat proses pembelajaran,
mampu mengatasi hal-hal yang membuat suasana belajar di kelas menjadi tidak
kondusif contohnya murid yang mengganggu kelas. Guru efektif dapat membuat
kelas yang efektif pula. Dalam kelas efektif murid terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran, yang berarti murid memahami prosedur yang harus
dikerjakan dan memahami fungsi kelas. Guru efektif juga harus sudah siap dengan
segala hal tidak terduga yang terjadi di dalam kelas, berikut dengan solusinya.
f.
Keahlian
motivasional. Runco dalam (John. W Santrock, 2007:9)
mengemukakan “Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka
bisa memilih sesuatu sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi
kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka
sendiri.”. Motivasi adalah sebuah keharusan dalam proses pembelajaran dimana
murid terkadang berada di posisi menurun semangat belajarnya. Guru efektif akan
membangkitkan kembali semangat belajar murid sehingga murid dapat kembali
belajar dan meraih prestasi belajar terbaiknya. Oleh karena itu, kemampuan guru
dalam memotivasi muridnya sangat penting untuk meningkatkan kualitas hasil
belajar murid. Boekaerts, Pintrinch dan Zeidner,2000; Stipek,2002 dalam (John.
W Santrock, 2007:9) mengemukakan “Guru yang efektif punya strategi yang baik
untuk memotivasi murid agar mau belajar.”.
g. Keahlian komunikasi.
Hubungan antar manusia dibangun atas dasar komunikasi, juga hubungan antara
guru dan murid juga dibangun atas dasar komunikasi. Dalam kegiatan pendidikan
pada umumnya dan dalam proses kegiatan belajar pada khususnya, komunikasi
merupakan sarana atau media dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Guru
efektif memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga pembelajaran yang
diberikan dapat tersampaikan dengan baik. Kemampuan komunikasi yang baik yang
dimiliki oleh guru efektif juga dapat memengaruhi motivasi belajar murid. Guru
efektif yang komunikatif memberikan rasa nyaman kepada murid saat belajar,
sehingga mereka dapat dengan mudah menerima pelajaran dan dapat meraih prestasi
belajar terbaik mereka. Selain mampu berkomunikasi dengan baik, guru efektif
juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi para murid. Raka Joni
(1993) menyatakan keterampilan berkomunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran
mencakup 4 kemampuan pokok yaitu :
-
Kemampuan guru mengembangkan sikap positif
dalam pembelajaran.
-
Kemampuan guru untuk tampil secara
bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran.
-
Kemampuan guru bersikap luwes dan terbuka
dalam kegiatan pembelajaran.
-
Kemampuan guru untuk mengelola interaksi dalam
kegiatan pembelajaran.
h. Bekerja secara efektif dengan murid
dari latar belakang kultural yang berbeda. Setiap murid
berasal dari suku, etnis agama, dan ras yang berbeda-beda. Guru efektif harus
mampu menghadapi perbedaan diantara murid-muridnya itu dengan cara yang efektif
pula. Guru efektif harus mampu menyatukan semua murid-muridnya, mengatasi
gesekan-gesekan yang terjadi diantara murid, dan bersikap demokratis.Guru
efektif harus bisa menempatkan setiap kebudayaan murid-muridnya yang berbeda
itu pada posisi sejajar, dan mampu mengajarkan para murid untuk selalu bersikap
toleransi. Guru efektif juga harus mudah diterima oleh murid-murid yang datang
dari latar belakang kultural yang berbeda, agar ilmu yang disampaikan oleh guru
juga dapat diterima dengan baik
i.
Komitmen
dan Motivasi. Menjalankan tugas sebagai guru terkadang
membuat sebagian orang merasa frustasi. Semangat di awal memang menggebu-gebu
namun berubah menjadi kejemuan. Komitmen dan motivasi dapat membantu guru
efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar.
Setiap hari guru efektif akan membawa sikap positif dan semangat ke dalam
kelas, mengubah semua emosi negatif menjadi keceriaan sehingga membuat kelas
menjadi nyaman.
Menurut
John. W Santrock (2007:13) “Semakin baik anda menjadi guru, semakin berharga
pekerjaan anda. Dan jika anda semakin dihormati dan sukses di mata murid, maka
anda akan merasa semakin bertambah komitmen anda.”.
Menjadi seorang guru yang baik atau efektif
memang tidaklah mudah, dan dibutuhkan komitmen didalamnya. Komitmen sangat
penting karena seorang guru harus mampu menghadapi dinamika dalam mengajar,
tidak mudah menyerah dan kuat dalam menghadapi berbagai masalah dalam proses
mengajar. Guru yang mempunyai komitmen menyiapkan banyak waktu untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, agar ia bisa menjadi pendidik yang
bertanggung jawab terhadap profesinya. Guru yang memiliki komitmen terhadap
tugasnya dari dalam dirinya terpancar beberapa sikap diantaranya:
a.
Menjalankan
tugas sebagai guru sesuai dengan hati dan panggilan jiwa.
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya diawali dari niat yang tulus, panggilan
jiwa, dan dilakukan dengan sungguh-sungguh tanpa ada paksaan.
b.
Selalu
siap sedia dimana pun dengan modal kompetensi yang dimiliki.
Seorang guru hendaknya selalu siap kapanpun dan dimanapun untuk mengabdi
mengamalkan ilmunya sesuai dengan kompetensi yang ia miliki.
c.
Terus
menerus mengembangkan diri dan daya intelektualnya.
Seorang guru profesional akan tanggap terhadap berbagai perubahan yang terjadi
di masyarakat terutama mengenai ilmu pengetahuan. Guru yang efektif akan
meluangkan waktunya untuk terus belajar mengembangkan diri dan mempertajam daya
intelektualnya agar dapat terus meningkatkan mutu mengajarnya.
Komitmen adalah bentuk
loyalitas dan identifikasi diri. Komitmen akan mendorong rasa percaya diri dan
semangat kerja untuk menjalankan tugas menuju perubahan ke arah yang lebih
baik. Guru efektif punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak
akan membiarkan emosi negatif melunturkan komitmen mereka.
Untuk menjadi seorang guru keahlian dalam hal penguasaan
materi saja tidak cukup, dibutuhkan banyak keahlian lain sebagai penunjang
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu istilah guru efektif sebagai tolak
ukur kemampuan seorang guru dapat menjadi acuan bagaiman seharusnya seorang
guru bersikap. Menjadi seorang guru, juga dibutuhkan komitmen atau janji
terhadap diri sendiri untuk terus berusaha menjadi guru yang terbaik bagi
murid-muridnya.
Referensi
Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada
Media Group.
Thalib, Syamsul Bahri.
2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis
dan Empiris Aplikatif. Jakarta : Prenada Media Group.
Fatimaningrum. Arumni
Savitri.2015.Karakteristik Guru dan
Sekolah yang Efektif dalam Pembelajaran [online]. Tersedia pada :
journal.uny.ac.id. Diakses pada : 16 September 2017.
Rowikarim, A. 2017. Mengajar yang Efektif menjadi Penentu
Kualitas Seorang Guru [online]. Tersedia pada : journal.uniga.ac.id.
Diakses pada : 16 September 2017.
Herawati, Rani.2014.
Menjadi Guru Efektif, Mengapa Tidak ? [online]. Tersedia pada :
www.pendidikan-diy.go.id/dinas-v4/. Diakses pada : 18 September 2017.
Tugas resume kedua. Kindly comment and give me your critic :)
Tugas resume kedua. Kindly comment and give me your critic :)
Komentar
Posting Komentar