Langsung ke konten utama

[Journey to the West] THINGS ABOUT ME



Menjadi seseorang yang ingin keluar dari zona aman, zona aman bukan zona nyaman. Sebab, aku ingin selalu berada disini bukan karena aku nyaman tetapi ku takut menjadi tidak aman dan mengacaukan keamanan yang selama ini aku rasakan. Mencari zona nyaman nyatanya tak mudah, hingga kini perjalananku masih terus berlanjut mencari zona baru yang membuatku merasa nyaman.
Banyak orang yang bilang ia ingin keluar dari zona nyamannya, ingin mencoba hal-hal baru di luar kebiasaannya. Entahlah, apakah benar sebelumnya mereka ada di zona nyaman atau di zona aman ? Sebab, apabila mereka nyaman mengapa harus mencari lagi ?
Mungkin itu hanyalah perbedaan istilah saja, tapi bagiku hal tersebut berbeda dan memberikan dampak yang luar biasa. Aku terus mencari, terus mencari mana zona nyamanku, sebab selama hidupku aku rasa aku hanya menjadi si gadis tengah saja, fluktuatif, dan labil. Ya mungkin sebagian manusia sama sepertiku, gadis-gadis di usiaku sama sepertiku masih mencari-cari zona nyaman mereka.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Memiliki kepribadian yang netral. Entah benar-benar netral, atau sebenarnya memiliki kecenderungan. Rasanya memang tidak nyaman, saat engaku dipakasa menjadi extrovert saat sisi introvertmu muncul. Terkadang memang beberapa kriteria introvert ada padaku, namun tidak jarang orang menyebut aku tidak se-introvert yang aku pikir karena aku mudah saja bergaul dengan orang lain. Tetapi nyatanya tidak, terkadang aku pun lelah dan selalu ingin punya waktu sendiri, dimana di dalamnya hanya ada aku dan diriku. Meskipun aku senang memiliki waktu bersama orang-orang, senang muncul di hadapan publik, senang mengeksplorasi diri, dan sebagainya tetapi tetaplah aku lebih menyukai diam di kamar berhari-hari bersama buku, atau pun laptopku. Terkadang aku malas mengikuti hal-hal yang kurang ada manfaatnya di mataku, meskipun mungkin apabila ku lakukan pasti banyak manfaatnya. Sejujurnya, aku pun takut apabila pemikiran dan sikapku tersebut lama-lama akan menjadi pragmatis. Aku tidak ingin hanya melakukan hal-hal yang ada nilai praktisnya saja, padahal ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan sebuah nilai materil.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai kini, selalu aku sebut aku masih berada di lautan dengan ombak deras. Aku sedang terombang-ambing mencari zona nyamanku itu, yang mungkin di dalamnya terdapat banyak tantangan yang tentunya tidak aman untukku. Aku tidak pernah menjadi orang yang terlalu, sulit sekali untuk konsisten akan sesuatu, tetapi aku bukanlah orang yang mudah bosan. Bingung bukan ? Itulah, aku sendiri pun bingung pada diriku sendiri.
Aku tidak pernah menyukai segala sesuatu dengan “sangat”, biasa saja ku pikir. Dari hal-hal sederhana saja, aku rasanya seperti tidak memiliki “kesukaan”. Terkadang aku merasa hidupku terlalu lurus, entah lurus ini benar atau salah hingga kini aku belum menemukannya. Aku selalu memandang biasa saja hal-hal yang menurut orang lain patut untuk diidolakan, hingga aku sulit menemukan apa hobiku sebenarnya.
Tapi untukmu, tidak usah khawatir. Aku bukanlah dia yang tidak peduli. Ku coba lakukan apapun asal itu ada imbasnya bagi orang lain. Meskipun senang menyendiri, aku tidak ingin hidup sekedar untuk diri sendiri. Hingga kini aku terus berusaha menjadi manusia. Setidaknya manusia yang baik, dan terus berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia. Manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Ku definisikan orang bukanlah sekedar orang yang berarti manusia, aku ingin hidup dan menghidupkan orang-orang di sekitarku. Orang yang berarti manusia beserta lingkungannya, ku berusaha melakukan sesuatu berdasarkan sesuatu. Aku berusaha mengurangi kegiatan yang tidak berdasar, dan tidak bertujuan. Bagiku yang hingga kini mencoba mencari zona nyaman, segala sesuatu haruslah memiliki landasan yang jelas serta tujuan yang konkret, ku harap dengan itu akan ku temukan jalan-jalan dan petunjuk menuju zona nyaman itu, zona nyaman yang telah Tuhan siapkan, dan Dia ingin ku berusaha mendudukinya.

Diselesaikan di atas karpet hitam, disinari raja siang di Bandung, tahun 18.


Komentar

  1. Tulisan-tulisan yang telah tertuang dalam sebuah blog yang kamu tulis memberikan banyak orang tentang pemahaman terhadap dirinya. Memiliki niat untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain ialah misi yang sangat mulia, semoga tetap istiqomah dalam jalan-Nya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[selingan] Karakteristik Guru Efektif dalam Perspektif Psikologi Pendidikan

Karakteristik Guru Efektif dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Guru dan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Guru adalah jembatan dalam pendidikan agar pendidikan dapat tersampaikan dengan baik. Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru sebagai pengajar dipandang sebagai expert , sebagai ahli dalam bidang ilmu yang diajarkannya. Guru adalah sentral atau pusat yang menjadi panutan bagi para siswanya, sehingga guru harus memberikan teladan yang baik dan pendidikan yang tepat karena segala tingkah lakunya sering kali dicontoh oleh siswa. Guru dipandang sebagai contoh nyata manifestasi nilai yang ada dalam masyarakat. Menjadi seorang guru bukan hanya bertindak sebagai pengajar, namu...

[Interest] The Vitruvian Man by Leonardo Da Vinci

Berbicara soal karya seni, sejujurnya aku bukanlah orang yang terlalu paham mengenai karya seni, atau hal-hal di dalamnya. Tetapi, saat sebuah karya seni memengaruhi dunia ke depannya, aku rasa hal yang menarik untuk di bahas. Kali ini, akan dibahas mengenai karya dari maestro terkenal Leonardo Da Vinci, seorang seniman sekaligus ilmuwan dimana teori-teorinya memengaruhi dunia. Salah satu lukisannya yang terkenal hingga kini adalah lukisan wanita cantik Monalisa. Tapi, kali ini yang akan kutulis adalah mengenai mahakaryanya yang lain, yakni lukisan The Vitruvian Man. Nama Vitruvian berasal dari nama seorang arsitek dan insinyur militer Romawi, Markus Vitruvius Pollio yang menurut informasi hidup sekitar 100 tahun sebelum masehi. Berbagai buku yang ditulisnya adalah buku-buku mengenai arsitektur. Rupanya, seorang Vitruvius ini menjadi inspirasi Da Vinci dalam menciptakan karyanya. Apa hubungan Vitruvian Man dan Vitruvius ? Yang mendasari seorang Leonardo Da Vinci, menggun...

[Journey to the West] Memaknai Kata Sendiri

 ".. Aku harus belajar menerima bahwa perasaan bahagia terkadang bisa datang satu paket dengan perasaan kecewa. Bagai dua sisi mata uang, ketika mereka datang menyapa, dan aku menyambut dengan baik maka aku harus menerima kedua sisi tersebut, tidak bisa hanya salah satunya. Aku harus belajar menerima bahwa terkadang yang terlihat dengan mata hanyalah sebuah proyeksi dan bukan yang sebenarnya terjadi. Aku harus belajar menerima bahwa ketidakpastian dan ketidaknyamanan adalah keniscayaan yang akan selalu hadir selama kita masih bertugas di dunia. " Satu hal yang aku senangi saat aku menulis adalah di masa depan aku bisa kembali membukanya. Membuka kembali berbagai memori yang membuat kepala kembali bising dengan cerita-cerita yang kembali diputar. Jika kamu pernah membaca tulisanku, benar, kutipan di atas adalah kataku, pada dua tahun yang lalu.  Tidak terasa, ternyata yang aku perhatikan, perasaan akan selalu datang berulang, ya. Entahlah mungkin sebuah keniscyaan bahwa segala...