Awal masuk kelas 10 sempet down dan shock karena bener-bener aku dibuat "gila, mereka pinter-pinter banget" jauh banget sama kebiasaanku di SMP dulu. Aku emang orang yang ambisius entah itu baik atau buruk untukku tapi terkadang saat orang lain bisa mengerjakannya aku seperti "panas"aku juga harus bisa mengerjakannya.
Tapi, hari-hari berlalu aku udah mulai bisa menerima keadaan di sekolahku hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan sekolahku selama tiga tahun yang rodanya berputar amat kencang. Kenapa? karena, selama tiga tahun itu aku melihat dan mengalami bahwa yang dekat tidak selamanya dekat, dan yang jauh tidak selamanya jauh, yang baik tidak selamanya baik, dan yang buruk tidak selamanya buruk. Singkatnya, aku kelas 12 dan berbagai ujian serta rintangan di tahun itu aku lewati dengan rasa takut tapi bukannya lebih giat aku jadi lebih malas berurusan dengan hal-hal sekolah. Rasanya, aku benar-benar bosan menghafal rumus-rumus, menghafal bagan-bagan, dan memahami konsep-konsep yang aku tidak paham apa makna dan gunanya bagi hidupku ? Ya, memang aku salah sedari awal, masuk IPA hanya dengan dasar aku suka menghitung, dan bergelut dengan rumus yang saat aku menemukan jawabannya aku bahagia bukan main, aku tidak pandai dan memahami konsep dasarnya. Sampai akhirnya aku berada di titik yang membuat aku bertanya ' jurusan apa untuk kuliahku nanti yang bisa buat aku bermanfaat bagi orang lain?' menurutku, semua jurusan itu baik dan bermanfaat untuk masyarakat, tapi aku ingin terjun langsung dan berinteraksi dengan orang-orang, ya mungkin sejenis pekerjaan sosial bukan pekerjaan yang diam di depan komputer saja, atau di dalam lab seperti keinginanku dulu. Even aku orang yang introvert tapi untuk masalah berinteraksi aku akan senang bila memiliki banyak kawan, apalagi jika di dunia sosial aku akan mendapatkan hal tersebut.
Sampai akhirnya, aku mendengar jurusan ' Pendidikan Luar Biasa ' dan aku mendengar bahwa kerabatku baru lulus dari jurusan itu. Saking introvertnya dulu, di rumah aku jarang keluar bahkan aku tidak tahu kerabatku itu kuliah jurusan apa, aku tahunya ia sudah lulus saja.Dari situ aku googling masalah jurusan ini. Jujur aku anggap jurusan ini ' wow, keren banget nih' aku memberanikan diri bilang kepada orang tuaku bahwa " mah, pa ica mau kuliah di jurusan PLB" dan yang aku bangga mereka mendukungku, mamahku bilang " terserah mau kuliah dimana aja di jurusan apapun asal kamu bener. Mamah mah gabisa ngasih warisan harta cuma bisa kasih warisan ilmu" dan hal itu yang sampai saat ini ku pegang, itulah yang jadi penyemangat kuliahku yang kuanggap sekarang melelahkan ini (mungkin karena aku masih baru, masih adaptasi).
And today I'm here, di jurusan penuh kejutan bersama orang-orang luar biasa. Wherever we are kita tetap bisa berprestasi ko. Insya Allaah I'm proud to be special education student✨
"Start everything with positive mind, be grateful. Out there, so many people want to be what you won't to be"
Tapi, hari-hari berlalu aku udah mulai bisa menerima keadaan di sekolahku hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan sekolahku selama tiga tahun yang rodanya berputar amat kencang. Kenapa? karena, selama tiga tahun itu aku melihat dan mengalami bahwa yang dekat tidak selamanya dekat, dan yang jauh tidak selamanya jauh, yang baik tidak selamanya baik, dan yang buruk tidak selamanya buruk. Singkatnya, aku kelas 12 dan berbagai ujian serta rintangan di tahun itu aku lewati dengan rasa takut tapi bukannya lebih giat aku jadi lebih malas berurusan dengan hal-hal sekolah. Rasanya, aku benar-benar bosan menghafal rumus-rumus, menghafal bagan-bagan, dan memahami konsep-konsep yang aku tidak paham apa makna dan gunanya bagi hidupku ? Ya, memang aku salah sedari awal, masuk IPA hanya dengan dasar aku suka menghitung, dan bergelut dengan rumus yang saat aku menemukan jawabannya aku bahagia bukan main, aku tidak pandai dan memahami konsep dasarnya. Sampai akhirnya aku berada di titik yang membuat aku bertanya ' jurusan apa untuk kuliahku nanti yang bisa buat aku bermanfaat bagi orang lain?' menurutku, semua jurusan itu baik dan bermanfaat untuk masyarakat, tapi aku ingin terjun langsung dan berinteraksi dengan orang-orang, ya mungkin sejenis pekerjaan sosial bukan pekerjaan yang diam di depan komputer saja, atau di dalam lab seperti keinginanku dulu. Even aku orang yang introvert tapi untuk masalah berinteraksi aku akan senang bila memiliki banyak kawan, apalagi jika di dunia sosial aku akan mendapatkan hal tersebut.
Sampai akhirnya, aku mendengar jurusan ' Pendidikan Luar Biasa ' dan aku mendengar bahwa kerabatku baru lulus dari jurusan itu. Saking introvertnya dulu, di rumah aku jarang keluar bahkan aku tidak tahu kerabatku itu kuliah jurusan apa, aku tahunya ia sudah lulus saja.Dari situ aku googling masalah jurusan ini. Jujur aku anggap jurusan ini ' wow, keren banget nih' aku memberanikan diri bilang kepada orang tuaku bahwa " mah, pa ica mau kuliah di jurusan PLB" dan yang aku bangga mereka mendukungku, mamahku bilang " terserah mau kuliah dimana aja di jurusan apapun asal kamu bener. Mamah mah gabisa ngasih warisan harta cuma bisa kasih warisan ilmu" dan hal itu yang sampai saat ini ku pegang, itulah yang jadi penyemangat kuliahku yang kuanggap sekarang melelahkan ini (mungkin karena aku masih baru, masih adaptasi).
And today I'm here, di jurusan penuh kejutan bersama orang-orang luar biasa. Wherever we are kita tetap bisa berprestasi ko. Insya Allaah I'm proud to be special education student✨
"Start everything with positive mind, be grateful. Out there, so many people want to be what you won't to be"
Komentar
Posting Komentar